Nama : Irfan Kurniawan Pratama A
Nim : 11410100101
AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA
Jumat, 21 Desember 2012
Resume Pertemuan 12
Diposting oleh Tama Dragneel di 03.58
Tujuan Audit SDM
• Membantu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap tujuan-tujuan organisasi
dan penciptaan nilai departemen SDM.
• Mendapatkan umpan balik, baik dari karyawan maupun manajer yang berkaitan
dengan tugas-tugas
dan pengelolaan SDM
• Membantu Manajer SDM dalam membuat keputusan
Manfaat Audit SDM
• Mengevaluasi keefektifan berbagai fungsi SDM –
Rekrutmen dan seleksi, kompensasi, pelatihan, penilaian kinerja, dsb;
• Menganalisis kontribusi fungsi SDM pada operasi bisnis
perusahaan;bisnis perusahaan;
• Melakukan benchmarking kegiatan SDM untuk mendorong perbaikan terus menerus;
• Mengidentifikasi berbagai masalah strategik dan
administratif implementasi fungsi SDM;
• Menganalisis kepuasan para pengguna pelayanan
departemen SDM;
Lingkup Audit SDM
1. Audit Strategi Korpororasi/Kompatibilitas
2. Audit Fungsi SDM
3. Audit Kepuasan Karyawan
4. Audit Ketaatan/Kepatuhan Manajerial
1. Audit Strategi Korporasi
• Menilai keterkaitan dan konsistensi kebijakan dan prosedur SDM dengan tujuan dan strategi perusahaan;
• Mempelajari rencana bisnis jangka panjang, dan melakukan peninjauan lingkungan secara sistematis guna mengungkap
tren‐tren yang berubah
2. Audit Fungsi SDM
• Merupakan penilaian atas berbagai fungsi yang dijalankan
departemen SDM.
• Terdiri atas:
A.
Audit Sistem Informasi Sumber Daya Manusiay
B. Audit Penyediaan dan Pengembangan SDM
C.
Audit Kontrol dan Evaluasi Organisasi
3. Audit Kepuasan Karyawan
• Kinerja departemen SDM dinilai efektif jika mampu mencapai tujuan perusahaan dan
sekaligus juga memenuhi kebutuhan para karyawan.
• Jika kebutuhan karyawan tidak terpenuhi,
maka cenderung akan timbul turnover,
kemangkiran, dan aktivitas serikat pekerja.
• Moral dan kepuasan karyawan adalah prekondisi atau prasyarat bagi peningkatan
produktivitas, keresponsifan, kualitas, dan pelayanan pelanggan.
•Kepuasan karyawan dapat diukur dengan survey Kepuasan karyawan
dapat diukur dengan survey kepuasan (satisfactory survey) yang dilakukan secara periodik.
Elemen Kepuasan Karyawan
• Partisipasi dan keterlibatan dalam pengambilan
keputusan
• Pengakuan (recognition)
terhadap kinerja
• Akses terhadap informasi secara memadai untuk melaksanakan pekerjaan
dengan baik
• Dorongan aktif untuk menjadi kreatif dan menggunakan inisiatif
• Dukungan untuk inovasi dan perbaikan
kerja
• Tingkat dukungan dari fungsi staf
• Kondisi dan iklim pekerjaan
• Pekerjaan itu sendiri
• Kontak pekerjaan dengan rekan kerja
• Supervisi
• Kepemimpinan puncak
• Penggajian dan benefits
• Keamanan kerja
• Kesempatan karir dan promosi
• Pemberian balikan dan komunikasi
• Perencanaan organisasional
• Kepuasan menyeluruh dengan perusahaan
Langkah-langkah Survey Kepuasan
1. Perencanaan survei. Sasaran survei harus ditentukan secara jelas
2. Perencanaan kuesioner. Kuesioner harus mencakup semua faktor situasi kerja yang
diyakini berhubungan dengan kepuasan
dandiyakini berhubungan dengan kepuasan dan
ketidakpuasan karyawan
3. Pengadministrasian kuesioner. Karyawan perlu diorientasi agar memahami maksud
survei. Prosedur yang biasa diterapkan adalah menyebarkan kuesioner secara anonym
pada waktu kerja
4. Penganalisisan data. Tabulasi dapat dirinci berdasar departemen, jenis kelamin, status
karyawan, jenjang, dan kategori lain. Komparas
hasil survey sebelumnya dan komparasi antar partemen akan memberikan wawasan
bagi perbaikan
5. Pengambilan tindakan korektif. Setelah masalah diidentifikasi, tindakan korektif
dapat diambil. Balikan tentang hasil survei dan tindak lanjut
yang direncanakan pihak manajemen perlu dikomunikasikan kepada karyawan
4. Audit Ketaatan Manajerial
• Ketaatan Internal
– Menilai dan mengukur berbagai kegiatan MSDM para
manajer lini. Apakah sesuai dengan berbagai kebijakan, prosedur, dan aturan yang berlaku?
• Ketaatan Eksternal
– Mengantisipasi berbagai regulasi dan informasi yang akan diterapkan oleh pemerintah
– Menetapkan program dan prosedur untuk
menjamin pemenuhan regulasi pemerintah
Pelaksanaan Audit
• Pelaksana : Internal atau Eksternal organisasi
• Langkah-langkah:
1. Memperkenalkan gagasan audit dan menekankan manfaat
yang diperoleh
2 Memilih personel dengan ketrampilan yang luas dan2.
Memilih personel dengan ketrampilan yang luas danmemberikan pelatihan
3. Mengumpulkan data dari
berbagai unit, jenjang, dan tahun yang berbeda dalam
organisasi
4. Menyiapkan laporan audit untuk manager lini
danevaluasi departemen SDM
5. Mendiskusikan laporan dengan manager operasi
6. Menyatukan tindakan korektif
Instrumen Audit SDM
• Wawancara
• Kuesioner
• Analisis Historis
• Informasi Eksternal
• Eksperimen SDM
Laporan Audit
•Suatu deskripsi komprehensif yang berisi hasil diagnosis dan analisis berbagai temuan
kegiatan audit yang mencakup baik penekanan terhadap berbagai praktik efektif maupun
rekomendasi bagi perbaikan berbagai praktik yang tidak efektif bagi perbaikan
berbagai praktik yang tidak efektif.
•Karena laporan ditujukan kepada manajer dan staff departemen SDM dan manajer lini,
tujuan dan lingkup audit perlu disusun secara lengkap
dan tidak memihak, serta temuan dan simpulan dirumuskan secara obyektif.
Resume Pertemuan 11
Diposting oleh Tama Dragneel di 03.54Nama : Irfan Kurniawa Pratama A
Nim : 11410100101
Human Resource Information System
Sistem Informasi SDM
• Prosedur sistematis untuk mengumpulkan, menyimpan, mempertahankan,
menarik
dan memperoleh kembali berbagai data/informasi yg dibutuhkan organisasi ttg SDM
dan aktivitas-aktivitas personalia SDM dan aktivitas
aktivitas personalia, yang bertujuan untuk memudahkan pengambilan keputusan.
• Sering disebut dengan istilah :
– HRIS (Human Resource Information System)
– HRMIS (Human Resource Management Information System)
• Program aplikasi komputer yang mengorganisir pengelolaan
dan pelaksanaan manajemen SDM sebuah organisasi, untuk mendukung
proses pengambilan keputusan.
ERP System
• Enterprise Resource
Planning (ERP) merupakan
aplikasi bisnis terintegrasi (sistem informasi terintegrasi) yang bertujuan
mengintegrasikan informasi yg diperoleh dari aplikasi-aplikasi yang
berbeda ke dalam satu sistem
basis data.
Karakteristik Informasi
• Timely (tepat waktu)Ã up to date
• Accurate (akurat)Ã validitas data
• Concise (ringkas)Ã menyerap informasi
• Relevant (relevan) Ã sesuai dg kebutuhan
• Complete (lengkap)
Fungsi HRIS
1. Perekrutan dan Penerimaan (Recruiting and Hiring) SDM membantu menerima pegawai baru ke dalam
perusahaan. SDM selalu mengikuti perkembangan terakhir dalam
peraturan pemerintah yang mempengaruhi praktek kepegawaian dan menasehati
manajemen untuk menentukan kebijakan yang sesuai.
2. Pendidikan dan Pelatihan Selama periode
kepegawaian seseorang, SDM dapat mengatur berbagai
program pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keahlian kerja pegawai.
3. Manajemen Data. SDM menyimpan
database yang berhubungan dengan pegawai dan memproses
data tersebut untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.
4. Penghentian dan Admistrasi Tunjangan. Selama seseorang
dipekerjakan oleh perusahaan mereka menerima paket tunjangan. Setelah penghentian, SDM mengurus
program pensiun perusahaan bagi mantan pegawai yang berhak.
INPUT HRIS
1. Sub Sistem SIA (Sistem Informasi Akuntansi). SIA
menyediakan data akuntansi bagi HRIS sehingga database berisi
gambaran yang lengkap dari sumber daya personil baik keuangan maupun
non keuangan.
2. Sub Sistem Penelitian Sumber Daya Manusia. Bergungsi
untuk mengumpulkan data melalui proyek penelitian
khusus. Contoh: Penelitian Suksesi (succession Study), Analisis
dan Evaluasi Jabatan (Job Analysis and Evaluation), dll
3. Sub Sistem Intelijen Sumber Daya Manusia. Berfungsi mengumpulkan
data yang berhubungan dengan sumber daya manusia dari lingkungan
perusahaan.
Sub Sistem Intelijen Sumber Daya Manusia
• Intelijen Pemerintah. Pemerintah
menyediakan data dan informasi yang membantu perusahaan mengikuti berbagai
peraturan ketenagakerjaan.
• Intelijen Pemasok. Pemasok
mencakup perusahaan seperti perusahaan asuransi, yang memberikantunjangan
pegawai, dan lembaga penempatan lulusan
universitas serta agen tenagakerja yang berfungsi sebagai
sumber pegawai baru. Para pemasok ini menyediakan data dan informasi
yang memungkinkan perusahaan melaksanakan fungsi perekrutan dan penerimaan.
• Intelijen Serikat Pekerja. Serikat pekerja memberikan data dan informasi
yang digunakan dalam mengatur kontrak kerja antara serikat pekerja dan
perusahaan.
• Intelijen Masyarakat Global. Masyarakat global menyediakan informasi yang menjelaskan
sumber daya lokal seperti perumahan, pendidikan, dan
rekreasi. Informasi ini digunakan untuk merekrut pegawai dalam skala
lokal, nasional dan internasional, dan untuk mengintegrasikan pegawai
yang ada ke dalam komunitas lokalnya.
• Intelijen Masyarakat Keuangan. Masyarakat keuangan memberikan data dan informasi ekonomi
yang digunakan dalamperencanaandata dan informasi ekonomi
yang digunakan dalamperencanaan personil
• Intelijen Pesaing. Beberapa
perusahaan memandang pesaing mereka sebagai sumber pegawai baru
yang baik, dan mengumpulkan informasi mengenai praktek personalia
pesaing, dan mungkin informasi perorangan yang berpotensi untuk
direkrut.
OUTPUT HRIS
1. SubsistemPerencanaan Kerja. Merupakan
informasi yang dibutuhkan oleh manajer atas untuk merencanakan kebutuhan tenaga
kerja dalam jangka pendek dan jangka panjang. Informasi ini meliputi
informasi untuk analisis perputaran tenaga kerja (turnover), anggaran
biaya tenaga kerja dan perencanaan tenaga kerja itu sendiri.
2 SubsistemPerekrutan Merupakan informasi
informasi yang dibutuhkan untuk pengadaan tenaga kerja secara eksternal maupun
internal. Informasi-informasi ini diantaranya adalah informasi pasar
tenaga kerja, penjadwalan wawancara, perekrutan
dan analisis rekruitmen.
3. SubsistemManajemen Angkatan Kerja. Merupakan informasi informasi yang dibutuhkan untuk
mengelola sumber daya manusia di dalam organisasi. Informasi ini
meliputi informasi pelatihan, penilaian atau evaluasi kerja, evaluasi ahlian, karir, realokasi
jabatan, suksesi, dan kedisiplinan
4. Subsistem Tunjangan. Merupakan
informasi tentang penggajian dan kompensasinya yang meliputi kehadiran dan
jam kerja, perhitungan gaji dan bonus, analisis kompensasi dan
perencanaan kompensasi.
5. Subsistem Benefit. Meliputi
benefit yang diterima oleh karyawan Benefit berbeda dengan
kompensasikaryawan. Benefit berbeda dengan kompensasi. Kompensasi
lebih ke insentif yang dihubungkan dengan kinerja karyawannya,
sedang benefit lebih ke manfaat tambahan yang diterima karyawan
sepeti dana pensiun.
6. Subsistem Pelaporan Lingkungan. Informasi informasi ini berhubungan dengan
keluhan-keluhan, kecelakaan selama kerja, kesehatan karyawan dan
lingkungan kerjanya.
Resume Pertemuan 10
Diposting oleh Tama Dragneel di 03.49Nama : Irfan Kurniawan Pratama A
Nim : 11410100101
Globalisasi SDM
The HR Challenges of International Business
• Penyebaran
– Menempatkan ketrampilan yg tepat sesuai kebutuhan (dengan mengabaikan
letak geografisnya)
• Diseminasi pengetahuan & inovasi
– Penyebaran ke seluruh organisasi (dengan mengabaikan asalnya)
• Identifikasi & pengembangan bakat secara global
– Mengenali siapa yg memiliki kinerja terbaik dan mengembangkan kemampuannya
Perbedaan
• Budaya
• Sistem Ekonomi
• Hukum dan Hubungan Industrial
• Teknologi
Penyusunan Staf
• Ekspatriatseseorang yg bukan warga
negara dari negara tempat mereka bekerja.
• Lokal warga
negara dr negara tempat perusahaan multinasional itu memiliki kantor pusatnya
• Negara ketiga warga negara dari sebuah Negara selain dari negara asal atau
negara setempat
• Subkontrak Penugasan karyawan lokal ke luar negeri
untuk melakukan pekerjaan-perjalanan yang sebelumnya dilakukan
oleh karyawan domestik negaranya
Nilai & Kebijakan Penyusunan Staf Internasional
• Etnosentris
– Pemikiran bahwa sikap, gaya manajemen, criteria evaluasi, dan
manajer dari negara asal lebih superior
• Polisentris
– Keyakinan bahwa hanya para manajer Negara setempatlah yg
benar2 dapat memahami budaya dan perilaku pasar negara setempat
• Geosentris
– Keyakinan bahwa seluruh staf manajemen haruslah berbasis global
5 Faktor Penting Penugasan Internasional
Pengetahuan
& motivasi
– Kemampuan manajerial & organisasi,
kreativitas, tanggung jawab, keyakinan diri, ketekunan, dll
Ketrampilan berhubungan
– Rasa hormat, sopan santun, empati, dll
Kemampuan
beradaptasi
– Fleksibilitas, kestabilan emosi, mandiri,
peka politik, kemampuan menghadapi tekanan, dll
Keterbukaan budaya luar
– Minat dlm budaya asing, pengetahuan bahasa, pengalaman
ke LN, dll
Situasi keluarga
– Kemampuan beradaptasi dr keluarga, kesediaan pasangan
utk tinggal di LN, pernikahan yang stabil
Kamis, 20 Desember 2012
Resume Pertemuan 9
Diposting oleh Tama Dragneel di 06.10Nama : Irfan Kurniawan Pratama A
Nim : 11410100101
Human Resource Management
·
KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA
K3 bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero accident).
· Penerapan konsep ini tidak boleh dianggap sebagai upaya pencegahan kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja yang menghabiskan banyak biaya (cost) perusahaan,
melainkan harus dianggap sebagai bentuk investasi jangka panjang yang
memberi keuntungan yang berlimpah pada masa yang akan
datang.
· Sistem Manajemen K3
Bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang
meliputi struktur organisasi , perencanaan, tanggung jawab ,
pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang
dibutuhkan bagi pengembangan penerapan , pencapaian ,
pengkajian dan
pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang
aman , efisien dan
produktif organisasi, perencanaan,
jawab,
pelaksanaan, prosedur, penerapan, pencapaian, aman, efisien dan produktif.
(Sumber :Permenaker PER.05/MEN/1996)
• Menempatkan tenaga kerja
sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia (pasal 27 ayat 2 UUD 1945)
• Meningkatkan komitmen
pimpinan perusahaan dalam melindungi tenaga kerja
• Meningkatkan efisiensi
dan produktivitas kerja untuk menghadapi kompetisi perdagangan global
• Proteksi terhadap
industri dalam negeri
• Meningkatkan daya saing
dalam perdagangan internasional
• Mengeliminir boikot LSM
internasional terhadap produk ekspor nasional
• Pelaksanaan pencegahan
masih bersifat parsial
• Perlunya upaya
pencegahan terhadap problem sosial dan ekonomi yang tekait dengan penerapan K3
Penetapan Kebijakan: Kepemimpinan dan Komitmen
• Membentuk Organisasi K3
• Menetapkan personel yang mempunyai tanggung
jawab dan wewenang yang jelas dalam penanganan
K3
• Menyediakan anggaran, sarana dan tenaga kerja yang diperlukan dalam bidang K3
• Perencanaan K3 yang terkoordinasi
• Melakukan penilaian kinerja dan tindak lanjut
pelaksanaan K3 Kepemimpinan dan komitmen Kepemimpinan dan komitmen
·
Jaminan Kemampuan
• Sumberdaya
• Tanggung jawab
• Motivasi & kesadaran K3
• Pelatihan & kompetensi
· Pendidikan K3
• Penyebab K3:
– Perilaku yang tidak aman sebesar 88%
– Kondisi lingkungan yang tidak aman sebesar 10%
– Keduanya terjadi secara bersamaan
• Upaya pencegahan terhadap kasus K3:
– memiliki pengetahuan dan kemampuan mencegah kecelakaan kerja
– mengembangkan konsep dan kebiasaan pentingnya
keselamatan dan kesehatan kerja
– memahami ancaman bahaya yang ada di tempat kerja
· Penetapan Kebijakan K3
• Tertulis & bertanggal
• Ditandatangani oleh pengusaha dan atau
pengurus
• Memuat pernyataan komitmen dan tujuan K3 perusahaan
• Disosialisasikan/disebarluaskan
• Bersifat dinamik dan ditinjau ulang agar tetap update
Resume Pertemuan 8
Diposting oleh Tama Dragneel di 06.02Nama : Irfan Kurniawan Pratama A
Nim : 11410100101
Hubungan Industrial
Konflik
·
Sumber
konflik:
– Perubahan organisasi
– Pertikaian kepribadian
– Perangkat nilai yg berbeda
– Ancaman thdp status
– Perbedaan persepsi & sudut pandang
·
Jenis Konflik
-
Intrapersonal
-
Interpersonal
dipicu oleh perbedaan status, jabatan, bidang kerja, dll
-
Antar Kelompok dalam organisasi
yang sama (mis: pekerja dan manajemen)
-
Antar Kelompok dalam organisasi yang berbeda
-
Antar organisasi persaingan
-
Pandangan tradisional Semua konflik merugikan & harus dihindari; Konflik
menandakan adanya salah fungsi di dlm kelompok
kelompok:
Konflik dilihat sbg:
• Hasil disfungsional akibat komunikasi yg buruk
• Kurangnya keterbukaan
& kepercayaan
• Kegagalan manajer untuk tanggap terhadap kebutuhan
& aspirasi karyawan
·
Pandangan tentang Konflik
1. Pandangan
hub manusia/perilaku : Konflik merupakan hasil wajar
& tdk terelakkan dlm setiap kelompok. Konflik dpt bermanfaat pd kinerja kelompok
2. Pandangan
interaksionis : Konflik mutlak perlu utk
suatu kelompok agar dpt berkinerja efektif; pemimpin kelompok
mempertahankan tingkat minimum berkelanjutan dr konflik agar kelompok
tetap hidup, kritis dan kreatif
·
5 Tahap Proses Konflik
1.Oposisi
(ketidak cocokan potensial) : Adanya kondisi yg menciptakan
kesempatan utk munculnya konflik Kondisi (sumber konflik):
– Komunikasi
Struktur
tugas– Struktur
tugas
– Faktor-faktor pribadi
2. Kognisi
dan personalisasi
– Isu-isu konflik didefinisikan
(proses pembuatan pengertian)
– Emosi berperan dlm membentuk
persepsi
3. Maksud
(intensi) yaitu
keputusan utk bertindak dlm suatu cara tertentu
5 penanganan konflik:
– Bersaing Keinginan
utk memuaskan kepentingan satu pihak tanpa
peduli dampaknya
thdp pihak lain
– Berkolaborasi Pihak
yg terlibat konflik berkeinginan utk memuaskan– Berkolaborasi Pihak yg terlibat konflik
berkeinginan utk memuaskan
kepentingan semua
pihak dlm memecahkan masalah
– Menghindar Keinginan
utk menarik diri dr konflik atau menekan
konflik
– Mengakomodasi Kesediaan
satu pihak utk memuaskan pihak lain dg
bersedia menaruh
kepentingan lawan di atas kepentingannya
– Kompromi Setiap
pihak dlm konflik bersedia melepaskan sesuatu _
terjadi sharing
4. Perilaku Pernyataan, tindakan
dan reaksi yg dibuat oleh pihak yg konflik
5. Hasil yaitu konsekuensi jalinan
aksi reaksi5. Hasil yaitu konsekuensi jalinan aksi reaksi
antar pihak-pihak yg konflik, berupa:
– Fungsional
– menghasilkan perbaikan kinerja kelompok
– Disfungsional
– merintangi kinerja kelompok
·
Serikat pekerja tingkat perusahaan (SPTP)
•Konvens ILO no.87 dan 89. Kebebasan berserikat sudah dijamin oleh perundang2an Indonesia dari mulai
UUD’45 pasal 28,UU no. 14 tahun 1969 dan UU no. 18 tahun 1956
•SPTP dibentuk pada perusahaan yang mempunyai pekerja 25 orang atau
lebih dan belum mempunyai serikat pekerja.
• Tujuan :
– Meningkatkan mutu pekerja dan kesejahteraan
pekerja beserta keluarganya.
– Menciptakan ketenangan
kerja dan kelangsungan berusaha.
·
Tujuan Serikat Pekerja (Mondy 2008)
•Memajukan kesejahteraan semua pihak yang bekerja untuk kehidupan,
baik itu anggota serikat pekerja atau bukan.
• Menciptakan mekanisme untuk menangkal
penggunaan kebijakan kebijakan dan praktik-praktik yang subyektif dan sewenang-wenang di tempat kerja.
·
Hubungan Industrial
• Hubungan
Kerja adalah
hubungan antara pengusaha dengan pekerja/buruh berdasarkan perjanjian
kerja, yang mempunyai unsur pekerjaan, upah, dan perintah.
•Hubungan
Industrial adalah
suatu sistemHubungan Industrial adalah suatu system hubungan
yang terbentuk antara para pelaku dalam proses produksi barang dan/atau
jasa yang terdiri dari unsur pengusaha, pekerja/buruh, dan
Pemerintah
yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
·
FUNGSI PEMERINTAH
Menetapkan kebijakan, memberikan pelayanan, melaksanakan pengawasan, dan
melakukan penindakan terhadap pelanggaran peraturan
perundang-undangan peraturan perundang undangan ketenagakerjaan.
·
FUNGSI SERIKAT BURUH
Menjalankan pekerjaan sesuai dengan
kewajibannya, menjaga ketertiban demi
kelangsungan produksi, menyalurkan aspirasi secara demokratis,
mengembangkan ketrampilan, dan keahliannya serta ikutmemajukan
perusahaan dan memperjuangkan kesejahteraan anggota beserta keluarganya.
Subscribe to:
Postingan (Atom)